Pernahkah kita terfikir yang kita selalu buat perkara baik, perkara yang disuruh olehNya dan meninggalkan perkara yang dilarang, dah cukup baikkah kita? Sudah layakkah kita dipanggil manusia sempurna? No no no.
Sebab takde manusia yang sempurna. Kita bukan nabi yang maksum, tapi kita hanyalah manusia biasa. Jom baca perkongsian dibawah, semoga ia boleh mengetuk walau sedikit hati kita berubah menjadi lebih baik. InshaAllah.
- Sudah baikkah kita, walaupun selalu sembahyang 5 waktu serta tepat pada waktunya.
- Sudah baikkah kita walaupun telah menunaikan haji dan umrah beberapa kali.
- Sudah baikkah kita, walaupun telah bersedekah setiap hari.
- Sudah baikkah kita, walaupun hari-hari kita memberi nasihat dan teguran kepada orang lain yang berbuat salah.
- Sudah baikkah kita, walaupun kita sudah memakai jubah dan menutup aurat dengan sempurna.
- Sudah baikkah kita, walaupun setiap malam kita menunaikan sembahyang Tahajjud, Witir, Hajat dan zikir.
- Sudah baikkah kita, walaupun setiap hari kita ke masjid atau surau untuk sembahyang dan menambah ilmu.
- Sudah baikkah kita, walaupun setiap saat kita update status berunsur nasihat dan dakwah.
- Sudah baikkah kita, walaupun setiap saat kita menolong orang lain.
Sudah cukup baikkah kita? |
Aisyah R.A ditanya orang, "Siapakah orang yang buruk?" dijawab olehnya "Iaitu orang yang merasa dirinya baik". Beliau ditanya lagi "Siapakah orang yang baik?", maka dijawab "Iaitu orang yang merasa dirinya buruk".
Janganlah kita merasa diri kita lebih baik daripada orang lain sebab kita takkan pernah tahu dimanakah dan bilakah saat hati kita ikhlas dalam melakukan amalan amalan yang disuruh, memberi nasihat kepada orang lain serta melakukan ibadah lain yang bakal diterima oleh Allah SWT.
Lagipun, kita tak tahu amalan manakah yang Allah SWT terima. Oleh itu, selalu meletakkan diri kita dalam keadaan.
Janganlah kita merasa diri kita lebih baik daripada orang lain sebab kita takkan pernah tahu dimanakah dan bilakah saat hati kita ikhlas dalam melakukan amalan amalan yang disuruh, memberi nasihat kepada orang lain serta melakukan ibadah lain yang bakal diterima oleh Allah SWT.
Lagipun, kita tak tahu amalan manakah yang Allah SWT terima. Oleh itu, selalu meletakkan diri kita dalam keadaan.
- Aku banyak kekurangan dan kelemahan, orang lain lebih baik dari aku sebab hati manusia masing-masing hanya diketahui Allah.
- Akulah yang paling buruk dikalangan manusia. Aku sedang memperbaiki diriku dan mencuba membantu orang lain untuk menjadi lebih baik.
Oleh itu, marilah kita wujudkan keikhlasan dan hindarkan diri dari hasad dengki dan iri hati. Selalulah mengharapkan redha Allah dengan melatih diri supaya tawaduk serta menjauhkan diri dari ujub dan takabur.
Selain itu, kita mestilah selalu memperbaiki diri sendiri serta orang lain dengan kelembutan dan kasih sayang.
Semoga Allah yang akan terus memberi kita petunjuk dan jalan yang benar. Insha'Allah.
Selain itu, kita mestilah selalu memperbaiki diri sendiri serta orang lain dengan kelembutan dan kasih sayang.
Semoga Allah yang akan terus memberi kita petunjuk dan jalan yang benar. Insha'Allah.
Sumber : WhatsApp group.
Peringatan yang bagus..
ReplyDeleteWkmsalam.
ReplyDeleteMudah2an kita menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Kebaikan bukan untuk dibandingkan tetapi untuk dipraktikkan.
tk ckup baik. tk ckup kuat untuk maafkn orang. dan itu selemah lemah iman..
ReplyDeletemudah-mudahan kita bertambah baik berbanding hari semalam.
ReplyDeletethanks peringatan ni :)