Kita semua tahu, dalam hidup ini, ujian adalah perkara yang pasti. Tak kira besar atau kecil, setiap orang akan melaluinya. Tapi, pernah tak kita terfikir kenapa ada orang yang kelihatan tenang dan kuat, walaupun badai hidup melanda? Manakala, ada juga yang nampaknya mudah goyah bila diuji. Rahsia sebenar bukanlah tentang betapa beratnya ujian itu, tetapi sejauh mana kuatnya hubungan kita dengan Allah.
Kadang-kadang, kita terasa lemah bukan kerana ujian yang berat, tapi sebab kita sendiri kurang mendekatkan diri pada Allah. Jadi, kalau kita nak lebih tenang dan tabah, perkara pertama yang perlu kita lakukan ialah memperkukuhkan hubungan denganNya.
Pertama sekali, jom kita tanya diri kita macam mana hubungan kita dengan solat? Adakah kita sekadar menunaikannya sebab kewajipan atau kita benar-benar menghayati setiap bacaan dan gerakan? Solat sebenarnya cara kita berhubung dengan Allah dan bila kita lakukannya dengan kusyuk, ada kekuatan batin yang akan hadir. Macam mana susah sekalipun masalah kita, bila dah berbual dengan Allah dalam solat, kita akan rasa lega.
Selain solat, jangan lupa untuk mendekatkan diri dengan Al-Quran. Ramai yang baca Al-Quran, tapi tak ramai yang cuba faham maknanya. Padahal, dalam Al-Quran terkandung pelbagai nasihat dan panduan hidup. Kadang-kadang satu ayat saja dah cukup untuk beri kita semangat baru. Jadi, cuba jadikan Al-Quran sebagai teman harian kita, bukan sekadar dibaca masa terluang atau bila ada masa lapang.
Satu lagi yang penting, berdoa dengan hati yang ikhlas. Bila kita berdoa, cuba hadirkan sepenuh hati. Jangan anggap doa hanya sekadar rutin. Anggap ia sebagai cara kita berkomunikasi dengan Allah. Ingat, Allah sentiasa mendengar, walaupun mungkin doa kita tak dimakbulkan serta-merta. Kadang-kadang, Allah ada perancangan yang lebih baik untuk kita. Jadi, jangan putus asa untuk terus berdoa.
Dan tak lupa juga, sabar dan syukur adalah dua kunci untuk hadapi ujian hidup. Sabar bukan bermaksud kita berdiam diri tanpa usaha, tapi kita cuba untuk terima setiap ujian dengan hati terbuka. Syukur pula tanda kita menghargai nikmat yang masih ada, walaupun sedang diuji. Bila kita bersyukur, kita akan nampak ujian sebagai satu proses yang sementara, dan Allah tak pernah tinggalkan kita.
Akhir sekali, cuba dekatkan diri dengan orang yang sentiasa mengingatkan kita kepada Allah. Pilih sahabat yang positif, yang mengajak kita kepada kebaikan dan memberi semangat untuk terus beramal. Kadang-kadang, suasana persekitaran yang baik boleh membantu kita menjadi lebih kuat dan istiqamah.
Setiap ujian ada hikmahnya, tapi bagaimana kita menghadapinya bergantung kepada sejauh mana kita meletakkan kebergantungan pada Allah. Dengan hubungan yang kuat padaNya, ujian yang datang akan terasa lebih ringan. Jadi, jom sama-sama kita usahakan untuk memperkukuh hubungan kita dengan Allah. Semoga dengan usaha ini, hidup kita akan lebih tenang, diberkati dan dipermudahkan olehNya.
Kalo manusia dah paham hubungannya dengan Allah seharusnya seperti apa, mungkin dia tak akan pernah merasa sedih atau panik jika terkena musibah.
ReplyDeleteSaya ingat dulu pernah sediiih sangat saat uang saya hilang. Lumayan banyak. Apalagi itu akan dipakai utk tambahan biaya renovasi rumah saat itu. Mungkin di saat itu saya belumnterlalu sadar kalo tak ada sesuatu di dunia ini yg merupakan milik kita. Semuanya milik Allah. JD di saat kehilangan, rasanya marah, sedih, kesal, dan menyalahkan orang lain.
Kehilangan barang kedua kali, saya baru sadar. Semua ini bukan punya saya. Kenapa saya harus marah di saat Allah mau mengambil milik Nya sendiri. Di situ pelan2 saya ubah mindset dan perbaiki hubungan dengan Nya.
Sehingga di saat saya kehilangan , atau ditempa ujian , setidaknya saya bisa tenang. Tidak lagi merasa Allah tak sayang, atau saya sial etc. Kita dibagi ujian Krn Allah sayang dan dia tahu kita kuat. Kita kehilangan sesuatu, Krn Allah mau mengambil lagi milik Nya. Ga ada guna kita marah atau sedih. Krn toh itu bukan barang kita.